TEKNOLOGI
PULANG KANDANG
KOMPAS , JUM'AT 12 DESEMBER 2014
"
Khoirul Anwar (36) bahagia membaca kabar mengenai implementasi teknologi
seluler generasi ke empat di indinesia. salah satu operator telekomunikasi
resmi menawarkan layanan seluler 4G Long Term Evolution pada konsumen meski
baru untuk Jakarta dan Bali. Operator yang lain menyatakan siap menyusul dalam
waktu dekat "
( OLEH :
DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO )
BIOGRAFI
Khoirul Anwar
lahir di kediri diprovinsi jawa timur pada tanggal 22 Agustus 1978. Ia mempuni
seorang istri yang bernama Sri Yayu Indriani Rochandi, Ia juga mempnyai 4 orang
anak. Ia berpendidikan S1 "Cum Laude" Teknik Elektro di Institut
Teknologi Bandung 2000 , Master di Nara Institute of Science and Technology,
Jepang 2005 , dan Doctor di Nara Institute Science and Technology, jepang 2008.
Ia mendapatkan penghargaan Best Student Paper Award dari Institute of
Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Radio and Wireless Symposium 2006 ,
Penghargaan Achmad Bakrie 2014, Penghargaan Inovasi selama Kongres Diaspora
Indonesia di Los Angeles , Amerika Serikat 2014. dan sekarang Ia berkerja sejak
2008 bergabung di School of Information Science, Japan Advanced Institute of
Science and Technology, Sebagai asisten profesor.
Di indonesia
kini resmi mengadopsi teknologi seluler generasi ke empat. Hal yang membuat
Khoirul Anwar bangga adalah teori yang ia kembangkan untuk memancarluaskan
secara nirkabel di gunakan sebagai dasar dalam teknologi Long Term Evolution
(LTE). Teori yang di maksud adalah pemanfaatan
dua buah Fast Fourier Transform (FFT) dalam modulasi untuk komunikasi jaringan
pita lebar nirkabel. FFT adalah agloritma untuk mentransformasi informasi dan
sinyal. Peak menjadi masalah apabila melampaui daerah linier dari penguat
sinyak yang di miliki perangkat sehingga menghasilkan kesalahan yang tak bisa
di korelasi.
TERPAKAI
Tentang LTE,
Khoirul bersikeras sebaikanya teknologi komunikasi segera mengadopsinya.
Berbeda dengan LTE yang memanfaatkan modulasi dengan teknik ortogonal
frekuency-division multiplexing (OFTDM), teknologi 3G menggunakan metode
SPREADING code yang lebih boros dalam pemakaian frekuensi dan mengharuskan
perangkat menggunakan daya berlebih untuk mengantisipasi gangguan apabila
penggunaan padat. Implemensi LTE di frekuensi tertentu tak berdampak apapun
apabila di bandingkan dengan frekuensi lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar