Kamis, 15 Januari 2015

TEKNOLOGI PULANG KANDANG
KOMPAS , JUM'AT 12 DESEMBER 2014

" Khoirul Anwar (36) bahagia membaca kabar mengenai implementasi teknologi seluler generasi ke empat di indinesia. salah satu operator telekomunikasi resmi menawarkan layanan seluler 4G Long Term Evolution pada konsumen meski baru untuk Jakarta dan Bali. Operator yang lain menyatakan siap menyusul dalam waktu dekat "
( OLEH : DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO )


BIOGRAFI

Khoirul Anwar lahir di kediri diprovinsi jawa timur pada tanggal 22 Agustus 1978. Ia mempuni seorang istri yang bernama Sri Yayu Indriani Rochandi, Ia juga mempnyai 4 orang anak. Ia berpendidikan S1 "Cum Laude" Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung 2000 , Master di Nara Institute of Science and Technology, Jepang 2005 , dan Doctor di Nara Institute Science and Technology, jepang 2008. Ia mendapatkan penghargaan Best Student Paper Award dari Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Radio and Wireless Symposium 2006 , Penghargaan Achmad Bakrie 2014, Penghargaan Inovasi selama Kongres Diaspora Indonesia di Los Angeles , Amerika Serikat 2014. dan sekarang Ia berkerja sejak 2008 bergabung di School of Information Science, Japan Advanced Institute of Science and Technology, Sebagai asisten profesor.

Di indonesia kini resmi mengadopsi teknologi seluler generasi ke empat. Hal yang membuat Khoirul Anwar bangga adalah teori yang ia kembangkan untuk memancarluaskan secara nirkabel di gunakan sebagai dasar dalam teknologi Long Term Evolution (LTE).  Teori yang di maksud adalah pemanfaatan dua buah Fast Fourier Transform (FFT) dalam modulasi untuk komunikasi jaringan pita lebar nirkabel. FFT adalah agloritma untuk mentransformasi informasi dan sinyal. Peak menjadi masalah apabila melampaui daerah linier dari penguat sinyak yang di miliki perangkat sehingga menghasilkan kesalahan yang tak bisa di korelasi.

TERPAKAI


Tentang LTE, Khoirul bersikeras sebaikanya teknologi komunikasi segera mengadopsinya. Berbeda dengan LTE yang memanfaatkan modulasi dengan teknik ortogonal frekuency-division multiplexing (OFTDM), teknologi 3G menggunakan metode SPREADING code yang lebih boros dalam pemakaian frekuensi dan mengharuskan perangkat menggunakan daya berlebih untuk mengantisipasi gangguan apabila penggunaan padat. Implemensi LTE di frekuensi tertentu tak berdampak apapun apabila di bandingkan dengan frekuensi lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar